REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengunjungi Universitas Mercu Buana Jakarta pada Kamis (8/11).
Ia hadir untuk memberikan kuliah umum bertajuk "Mahatir Bicara" dengan tema "Membangun Kemakmuran dan Kejayaan Berbasis Budaya Lokal di ASEAN dan Peran Strategis di Dunia Internasional".
"Kami ingin kehadiran Tun Mahatir Mohamad dapat memberikan pandangan bagaimana caranya membangun negara maju," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Menara Bhakti Probosutedjo di Jakarta, Kamis (8/11).
Probosutedjo berharap seluruh civitas akademika UMB dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalaman dan ilmu yang disampaikan Mahatir Mohamad.
Sementara itu, Ketua Yayasan Harapan Kita Siti Hardijanti Rukmana, yang mendampingi Mahatir, mengatakan para pemuda Indonesia dapat belajar dari persahabatan beda negara yang dijalin antara mantan Presiden Soeharto dan Mahatir Mohamad
"Indonesia dan negara-negara ASEAN memiliki hubungan yang sangat panjang, tentu hubungan antara negara tetangga selalu mengalami dinamika, namun persahabatan yang terjalin antara Pak Harto dan Tun Mahatir dapat dijadikan contoh yang baik," kata Hardijanti Rukmana
Mahatir, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia periode 1981-2003, membawa Malaysia dari sebuah negara yang "biasa-biasa" saja menjadi sebuah negara yang dihargai di berbagai bidang, seperti perkembangan ekonomi yang diakui dunia.
Mengingat hubungannya yang erat dengan mantan Presiden Soeharto, diakui Mahatir bahwa Pak Harto berhasil membawa Indonesia maju setara dengan negara-negara di Asia.