Kamis 08 Nov 2012 12:01 WIB

JK: Kemajuan Bangsa Ada di Tangan Pemimpin

  Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, memberikan sambutan saat mengadakan apel siaga lebaran di Markas Pusat PMI, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/8).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, memberikan sambutan saat mengadakan apel siaga lebaran di Markas Pusat PMI, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan suatu bangsa akan sangat bergantung pada figur pemimpin yang kuat dan berjalan beriringan dengan sebuah sistem pemerintahan yang baik. Hal itu disampaikan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam seminar nasional bertema 'Merajut Indonesia Baru,' di Jakarta, Kamis (8/11).

"Semua sistem pemerintahan tergantung 'leadership' atau kepemimpinan. Jadi dibutuhkan 'leadership' kuat yang mampu membawa bangsa, dan secara bersamaan sistem pemerintahannya juga harus baik," kata Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, sistem pemerintahan apa pun yang dianut suatu negara pada dasarnya akan mampu memakmurkan bangsa tersebut. Dia mencontohkan, sistem pemerintahan demokratis terbukti mampu memajukan berbagai negara seperti Inggris dan Jepang. Di sisi lain ada juga negara otoriter yang mampu maju seperti Cina.

"Namun ada juga negara dengan sistem pemerintahan semi demokrasi yang maju seperti Singapura atau Malaysia. Sehingga kalau kita lihat dari berbagai perspektif negara, sistem apa pun bisa memakmurkan suatu negara," ujar dia.

Besar atau kecilnya wilayah suatu negara, menurut Jusuf Kalla, juga tidak bisa lagi dijadikan indikator untuk sebuah kemajuan. Misalnya Singapura dan Cina, dua negara dengan luas wilayah berbeda, namun keduanya tetap bisa meraih kemajuan signifikan. "Jadi dari semua sistem yang ada, tergantung kepemimpinan," ujar dia.

Dia meminta calon-calon pemimpin, khususnya calon pemimpin daerah sebagai salah satu pilar pemerintahan bangsa, benar-benar memiliki kapasitas dan kapabilitas.

"Jangan hanya dicalonkan atau dipilih karena fotonya, atau karena dia artis, namun harus karena memiliki performa yang baik. Yang jadi anggota DPR juga kalau dari latar belakang pedagang, jangan nanti politiknya diperdagangkan," kata dia.

Jusuf Kalla mengatakan Indonesia perlu melakukan restorasi melalui kepemimpinan nasional untuk mewujudkan perbaikan-perbaikan ke depan, terkait berbagai hal yang ingin dicapai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement