REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengharapkan penyelenggaraan Bali Demokracy Forum (BDF) akan memberikan sumbangan bagi peningkatan kualitas demokrasi bukan hanya di tingkat kawasan namun juga global melalui pertukaran pemikiran dan pelaksanaan nilai demokrasi di berbagai negara.
"Setiap tahun BDF hasilkan 'concrete outcomes'(hasil konkret,red) , bukan hanya dokumen tapi juga hal lainnya. Setiap tahun kita reafirmasi pemahaman tentang demokrasi kita," kata Presiden saat membuka BDF V di Bali International Convention Centre (BICC) ke-5, Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11) pagi.
Kepala Negara mengatakan penyelenggaraan BDF setiap tahun mengalami peningkatan kualitas dan juga kuantitas sehingga dalam penyelenggaraan yang kelima ini diharapkan bisa menambah peranan forum tersebut pada perkembangan demokrasi di kawasan maupun global.
Dalam forum yang dihadiri oleh sembilan kepala negara dan kepala pemerintahan serta dua deputi perdana menteri itu, Presiden Yudhoyono mengatakan semua pihak dapat menyampaikan pandangan dan bertukar pengalaman mengenai penerapan demokrasi.
"Penerapan nilai-nilai demokrasi yang baik akan mendorong perkembangan ekonomi, politik dan sektor-sektor lainnya. Inilah mengapa forum ini menjadi semakin relevan di masa mendatang," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu Kepala Negara mengatakan semua pihak harus mendukung penerapan dan penghormatan nilai-nilai demokrasi namun di sisi yang lainnya harus tetap menghormati kedaulatan negara lainnya. Presiden mencontohkan kasus di Suriah dan mengharapkan ada formulasi yang tepat dalam upaya penyelesaian masalah di Suriah.