REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Guru Senior Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Imam Subakir Ahmad, akan dimakamkan hari ini, Kamis (8/11) di kampus pesantren tersebut. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka, yaitu kantor pimpinan pesantren tersebut yang terletak di samping Asrama Aligarh.

"Setelah itu akan dimakamkan," jelas Wakil Direktur Kulliyatul Mu'allimin al-Islamiyah, Nur Hadi Ikhsan, saat diuhubungi, Kamis (8/11).

Dia menjelaskan almarhum sudah mengikhlaskan semuanya. "Saya sudah ikhlas," jelas almarhum semasa hidupnya, seperti dituturkan Nur Hadi.

Almarhum adalah guru sejumlah tokoh seperti Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin, Politisi PKS, Hidayat Nur Wahid, dan Politisi PDIP, Zainun Ahmadi, ketika mereka nyantri di Gontor.

Almarhum menjabat sebagai Pembantu Rektor I Institut Studi Islam Darussalam Gontor. Dia juga dikenal sebagai orang kepercayaan Pendiri Gontor, (alm) KH Imam Zarkasyi.

Pada Jumat (2/11), KH Imam Subakir merasa sangat lemah karena dihinggapi panas yang sangat tinggi dengan suhu tubuh mencapai 40,5 derajat celcius, hingga pingsan. Kemudian tepat pada pukul 23.00 WIB beliau dirujuk ke RSUD Ponorogo.

Pada Ahad siang (4/11) dia dibawa ke RSUD Soedono Madiun dan langsung dirawat di ruang ICU. Akan tetapi, keadaan beliau semakin menurun, dan suhu tubuh semakin tinggi hingga mencapai 41 derajat celcius.

Selanjutnya, pada Rabu dini hari, (7/11) dia mengalami sesak napas dengan disertai penurunan tekanan darah hingga 40/10. Pada saat itu, napas beliau sempat terhenti selama 15 menit.

Berkat bantuan dokter, pernapasannya kembali seperti semula. Sempat bertahan selama setengah hari lebih, hingga pukul 17.08 WIB KH Imam Subakir akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika