REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meminta agar buruh menghentikan tindakan anarkis seperti aksi grebek dan sweeping di pabrik-pabrik.
"Hal itu dapat mengganggu proses produksi, merugikan para pekerja sendiri, dan dapat mengakibatkan tutupnya perusahaan," ujar Muhaimin Rabu (7/11) di kantor Kemenakertrans, Jakarta.
Sedangkan kepada pihak pengusaha, Muhaimin meminta agar tidak melakukan aksi lock-out (penghentian operasi) yang dapat merugikan semua pihak. Para pengusaha pun diminta melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja.
“Pengusaha dan manajemen dengan pekerja/buruh harus memanfaatkan lembaga kerjasama (LKS) Bipartit melalui komunikasi yang intens dan santun sehingga dapat mencegah terjadinya perselisihan sedini mungkin dan melahirkan ketenangan bekerja dan berusaha," kata Muhaimin.
Muhaimin juga meminta para pengusaha dan serikat pekerja/buruh agar tetap saling menghormati untuk menjaga kondisi hubungan industrial yang kondusif yang selama ini tercipta di Indonesia.