REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Soekarno adalah sosok pemikir dan pejuang ulung.
Bung Karno, kata SBY, mampu mewujudkan cita-citanya dan membangun solidaritas negara-negara yang berada dalam penindasan untuk merdeka dan berdaulat. SBY menilai ada beberapa peranan Bung Karno yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
“Saya ingin menambahkan sosok dan peran Bung Karno yang telah menjadi bagian penting sejarah Indonesia,” katanya di Istana Negara, Rabu (7/11).
Pertama, kata SBY, terkait pikiran dan pidato yang mengubah jalannya sejarah, yakni 'Indonesia Menggugat', Desember 1929; Pidato 1 Juni 1945 tentang Pancasila; dan Pidato di depan Sidang Umum PBB, 30 September 1960 yang berjudul 'To Build the World Anew'. (baca: SBY: Jasa Soekarno-Hatta tak Lekang oleh Zaman).
Kedua, kepeloporan dan kepemimpinan Bung Karno, bersama sejumlah pemimpin dunia yang lain, dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, serta Gerakan dan Solidaritas Asia-Afrika. Ketiga, komando untuk membebaskan Papua dari tangan Belanda, yang terkenal dengan Tri Komando Rakyat, atau Trikora.
Sementara keempat, idealisme dan komitmen Bung Karno yang amat kuat pada nasionalisme dan persatuan bangsa; kedaulatan negara; serta kemandirian kita sebagai bangsa yang merdeka. (baca: Akhirnya, Soekarno-Hatta Bergelar Pahlawan Nasional).
"Kelima, adalah teladan dan seruan beliau agar rakyat Indonesia menggelorakan semangat membaca, berpikir dan menuntut ilmu," ujarnya mengakhiri.