REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) mempertanyakan kaburnya tahanan teroris dari Rutan Polda Metro Jaya. Ketua Presidium IPW Neta S Pane mempertanyakan apakah kaburnya tahanan itu karena kecerobohan atau ada unsur untuk menjatuhkan citra Kapolda Metro yang belakangan disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri pasca-Timur Pradopo.
Sebab, menurutnya, selama ini belum pernah ada tahanan teroris yang bisa kabur. Untuk itu IPW mendesak Polri mengusut kasus ini secara serius.
"Kalau tahanan (kriminal biasa) yang kabur mungkin masih bisa dimaklumi. Kalau tahanan teroris, ini sangat memalukan, terutama di saat Polri gencar-gencarnya memberantas terorisme dan membangun pencitraan lewat keberhasilan memberantas terorisme," ujar Neta dalam siaran pers kepada wartawan, Rabu (7/11).
Neta menambahkan, kaburnya tahanan teroris ini sangat aneh. Ia bahkan menilai peristiwa tersebut patut dicurigai. Sebab selama ini tidak pernah ada satupun tahanan teroris yang bisa melarikan diri karena Polri sangat tegas dan represif terhadap mereka.