REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Memasuki musim tanam rendeng (penghujan) 2012/2013, para petani di Kabupaten Cirebon diimbau untuk mewaspadai serangan tikus.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, menyatakan tikus merupakan salah satu organisme penganggu tanaman (OPT) yang paling harus diwaspadai para petani.
“Sebelum tanam, lakukan gropyokan dulu untuk membasmi tikus,” kata Ali, Selasa (6/11).
Selain itu, tambah Ali, pihaknya pun akan membantu petani menyediakan pestisida dan obat-obatan pembasmi tikus. Diharapkan, upaya tersebut dapat mengatasi serangan tikus pada tanaman padi milik petani.
Ali pun mengimbau para petani di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon untuk memulai musim tanam rendeng secara serempak.
Selain untuk mengantisipasi ganasnya serangan tikus, hal itu juga dimaksudkan untuk menghindari gagal panen akibat banjir maupun kekeringan.
Ali menjelaskan, dengan dimulainya masa tanam pada November, maka seluruh wilayah sudah mengakhiri masa tanam (tutup tanam) pada Desember 2012.
Dengan demikian, saat musim banjir yang biasanya terjadi pada Januari – Februari, tanaman padi sudah memiliki akar yang kuat dan ukuran yang cukup tinggi. “Jadi bisa selamat dari banjir,” tegas Ali.
Tak hanya itu, dengan percepatan musim tanam, maka tanaman padi diharapkan sudah memasuki masa panen pada Maret – April 2013. Setelah itu, petani bisa langsung memulai musim tanam gadu 2013 untuk menghindari kekeringan.