Selasa 06 Nov 2012 16:16 WIB

PDIP akan Klarifikasi Anggotanya Yang Disebut Memeras BUMN

Puan Maharani
Foto: Republika/Darmawan
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan akan mengklarifikasi kepada anggotanya yang disebut-sebut memeras badan usaha milik negara (BUMN).

"Kami akan meminta klarifikasi terlebih dahulu kepada Ketua Badan Kehormatan (BK) M Prakosa tentang dua nama yang disebutkan Menteri BUMN Dahlan Iskan," kata Puan Maharani di Jakarta, Selasa.

Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPP PDI Perjuangan itu mengatakan akan menerapkan asas praduga tak bersalah tentang anggota DPR yang diduga memeras BUMN.

Karena itu, setelah mendapat kebenaran dari BK tentang adanya anggota yang disebutkan Dahlan Iskan telah memeras BUMN, Fraksi PDI Perjuangan akan menanyakan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan.

"Meskipun saat ini masih reses, tetapi saya masih bisa bertemu untuk menanyakan. Saya juga berharap BK segera menyelesaikan tugasnya untuk membuktikan ada tidaknya anggota DPR yang memeras," tuturnya.

Di sisi lain, dia menyesalkan beredarnya inisial anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap BUMN. "Saya sebenarnya berharap kepada BK agar apa yang disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak langsung dikomunikasikan kepada publik," katanya.

Apalagi, kata dia, nama-nama yang disampaikan Dahlan itu masih perlu diklarifikasi kebenarannya. Anggota DPR yang disebutkan memeras BUMN itu juga belum tentu bersalah.

Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Senin (5/11) telah memenuhi panggilan BK DPR untuk membeberkan nama-nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN.

Kepada BK, Dahlan menyebutkan ada tiga BUMN yang telah dimintai uang oleh dua anggota DPR, terkait dengan penyertaan modal negara atau PMN pada APBN 2013.

Meskipun pertemuan antara BK dan Dahlan itu berlangsung tertutup, sejumlah media telah memberitakan inisial kedua anggota DPR itu yang salah satunya disebut-sebut berasal dari PDI Perjuangan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement