REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengambil sampel DNA pembanding terduga teroris Jipo alias Ibeng yang tewas di Poso saat baku tembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Salah satu dari orang tua Jipo alias Ibeng sudah dalam perjalanan dan akan menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati terkait pemeriksaan DNA," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (5/11).
Polisi mengharapkan kehadiran orang tua Ibeng dengan melakukan pemeriksaan DNA tentu akan dapat data lengkap dari keluarga, baik nama aslinya. "Pihak keluarga dalam perjalanan dari Bima dan hasil DNA akan dikroscek lagi dengan dokumen ijazah atau KTP," kata Boy.
Densus 88 Antiteror, terlibat baku tembak dengan para terduga teroris di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara pada Rabu pagi (31/10) sekitar pukul 05.30 WITA. Lokasi baku tembak terletak 20-an meter di belakang Desa Kalora, jalan poros Trans Sulawesi Poso-Parigi-Palu atau sekitar 50 km Utara Kota Poso ke arah Parigi. Kontak senjata berlangsung sekitar 30 menit.
Ibeng terduga teroris dalam keadaan terpaksa dilakukan tindakan tegas dan meninggal di tempat, sementara dua terduga MR dan RH ditangkap dalam keadaan hidup dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok guna menjalani pemeriksaan.
"Dugaan keterlibatan mereka sementara terkait aksi teror di Palu termasuk dugaan kuat penembakan anggota polisi di BCA beberapa tahun lalu. Juga tercatat ikut pelatihan di kawasan Gunung Biru, Tamanjeka," kata Boy.
Densus menemukan beberapa barang bukti di lokai penyergapan yakni senjata api (senpi), tujuh bom pipa dengan diameter 10 sentimeter dan panjang 30 sentimeter, larutan kimia dan pupuk urea yang biasa digunakan untuk bahan campuran bahan peledak sebanyak satu karung, katanya.
"Para terduga teroris diamankan di rumah kontrakan dan keberadaan mereka tidak didukung masyarakat setempat. Upaya untuk ajakan melibatkan masyarakat tidak diikuti. Kita justru dapat masukan dari masyarakat untuk mendapatkan mereka," kata Boy.