Senin 05 Nov 2012 17:45 WIB

Angka Kematian Bayi Masih Tinggi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Ibu dan bayi (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ibu dan bayi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Jumlah kematian bayi di Kabupaten Indramayu, masih tinggi. Untuk mengatasinya, dibutuhkan pembenahan pelayanan di bidang kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, menyebutkan, selama kurun waktu 2011 lalu, jumlah kematian bayi di Kabupaten Indramayu mencapai 350 bayi. Sedangkan untuk kurun waktu 2012, baru akan diketahui pada Desember 2012. ‘’Jumlah ini (kematian 350 bayi) memang masih tinggi,’’ kata Dedi, Senin (5/11).

Dedi menjelaskan, faktor mendasar yang menjadi penyebab masalah tersebut adalah kurangnya pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satunya berupa kurangnya sarana dan prasarana kesehatan.

Tak hanya itu, tambah Dedi, kesadaran masyarakat mengenai arti penting kesehatan juga masih sangat minim. Padahal, perilaku masyarakat untuk menjaga kesehatan sangat penting untuk mencegah timbulnya berbagai masalah kesehatan.

Dedi mengungkapkan, untuk menekan tingginya jumlah kematian bayi, maka pembenahan dalam bidang pelayanan kesehatan harus ditingkatkan. Selain itu, masyarakat juga harus memiliki kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat.

Namun, Dedi mengakui, untuk melakukan hal tersebut, pihaknya terkendala minimnya anggaran di bidang kesehatan. Bahkan, masalah itu menjadi faktor tidak langsung yang menyebabkan tingginya jumlah kematian bayi. ‘’Anggaran kesehatan di Indramayu masih sangat jauh dari ketentuan yang seharusnya,’’ tutur Dedi.

Sekda Indramayu, Ahmad Bachtiar, dalam kesempatan terpisah, juga mengakui masih tingginya jumlah kematian bayi di Kabupaten Indramayu. Dia mengatakan, kondisi tersebut menjadi keprihatinan semua pihak. ‘’Ini menjadi pekerjaan yang berat (bagi kami) untuk menekan angka kematian bayi,’’ kata Bachtiar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement