REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dipanggil Badan Kehormatan (BK) DPR, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengurungkan niatnya untuk menyebutkan 10 nama pemeras BUMN. "Saya diminta tidak diungkapkan di sini," kata Dahlan Iskan setelah Rapat Tertutup dengan BK DPR, Senin (5/11).
Dahlan mengaku sudah menyerahkan nama, peristiwa, cara, nama pejabat BUMN yang diperas, dan nilai rupiah secara khusus ke BK. "Saya serahkan ke BK untuk membuka atau tidak nama-nama tersebut," kata Dahlan.
Menurutnya, laporan yang diberikan ke BK terkait tiga peristiwa yang hanya melibatkan dua nama anggota DPR. "Belum sekitar 10. Saya menyebut sekitar waktu itu, bisa saja 8, 9, 11," kata Dahlan.
Meskipun nama-nama berikutnya tetap ditagih BK DPR, namun Dahlan kembali berjanji akan melengkapi nama-nama anggota DPR 'nakal' secara tertulis ke DPR, Rabu (7/11) mendatang.
Dahlan kembali menegaskan, tidak akan menyebutkan nama-nama DPR nakal yang dia serahkan ke DPR, karena dia masih berempati dengan mereka. "Jangan-jangan nama itu hanya pion atau suruhan, sebetulnya dia bukan pelopor. Karena itu saya serahkan ke BK," kata Dahlan.
Apakah BK akan mengumunkan dua nama tersebut atau tidak, Dahlan menyerahkan sepenuhnya ke BK. "Kita tidak tahu mekanisme di BK," kata Dahlan.