Ahad 04 Nov 2012 09:26 WIB

Lima Keuntungan Kunjungan ke Inggris Versi SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencatat ada lima hasil penting dalam lawatan kenegaraannya ke Inggris. Dalam keterangan persnya di Hotel Grosvernor House, London, Sabtu pagi, Presiden menjelaskan kunjungan ke Inggis telah menghasilkan kesepakatan yang konkrit bagi kedua negara.

Dikatakannya pertama, kunjungan ini memiliki nilai strategis, setelah 33 tahun, baru kali ini Ratu Elizabeth II mengundang presiden Indonesia. "Ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Inggris," kata Presiden SBY.

raa

Keuntungan kedua, manfaat dari sisi ekonomi. Ekspor mengalami penurunan akibat dampak krisis di Uni Eropa. Ini akan mengancam target pertumbuhan ekonomi kita. "Oleh karena itu kita harus mencari komponen penting lainnya untuk menjaga pertumbuhan, yakni investasi," Presiden menjelaskan.

Ketiga, dalam kunjungan kenegaraan ini juga dibahas kerja sama pendidikan. Pembangunan sumber daya manusia penting untuk menghadapi persaingan global di masa depan. Inggris dikenal memiliki perguruan tinggi dengan reputasi mendunia.

Sementara keempat, transfer teknologi dan pengembangan industri pertahanan. Dalam kunjungan ini disepakati kerja sama pengembangan industri militer dengan Inggris.

Kelima, kerja sama lingkungan dan perubahan iklim. Dalam pertemuan dengan Prince of Wales, Pangeran Charles, dibicarakan kontribusi Inggris dalam implementasi REDD+ (Reduction on Emission and Deforestration Degradation) senilai 1 miliar dolar AS tersebut.

"Pembicaraan dengan Pangeran Charles ini sangat detail dan nyata," ujar SBY. "Inggris ingin menjadi bagian dari kerja sama Indonesia-Norwegia dalam konteks REDD+ ini," ujar SBY.

Dikatakannya dalam kunjungan ini juga dibahas kerja sama pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement