Sabtu 03 Nov 2012 18:54 WIB

Kemenkopolhukam Pesan IJABI Jaga Perdamaian

Rep: Fenny Melisa/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Deputi Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Perwira, memberikan pesan kepada Jamaah Ahlulbait Indonesia.

"IJABI sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan, dituntut untuk lebih konkret meningkatkan kualitas hidup umat, turut menjaga kesatuan bangsa, dan memelopori Islam yang damai, moderat, dan toleran," ujar Perwira pada pembukaan "Muktamar IV Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI)" Sabtu (3/11).

Perwira mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan keragaman agama, suku, etnis, daerah asal, bahasa, dan budaya lokal. Menghadapi kemajemukan itu, perlu membangun kebersaamaan dengan saling menghormati, dan menghargai perbedaan masing-masing.

"Kemajemukan harus disikapi dengan baik dan kita anggap sebagai anugerah dari Allah SWT. Sebagai bangsa yang majemuk tidak boleh ada diskriminasi dan egoisme. Kita semua setara, memiliki hak dan kewajiban yang sama," ujar Perwira.

 

Negara, lanjut Perwira, menjamin kemerdekaan setiap orang untuk memilih agama dan beribadah. Untuk menjamin pelaksanaannya, pemerintah mempunyai tugas dan kewajiban membimbing, membina, dan memberikan pelayanan kepada seluruh warga negara.

"Sepanjang kegiatan keagamaan tersebut positif, tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan, tidak menyalahgunakan atau menodai agama lain, serta tidak mengganggu ketertiban umum," kata dia.

Muktamar yang diselenggarakan IJABI ini merupakan kali keempat. Sebelumnya, muktamar digelar di Jakarta, Bandung, dan Sulawesi Selatan. Pada tiap muktamarnya, IJABI menghadirkan seluruh pengurus IJABI se-Indonesia, membicarakan konstitusi dan proker, serta memilih pengurus pusat baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement