Kamis 01 Nov 2012 17:47 WIB

Bandara Soekarno-Hatta Didemo

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Bandara Soetta, ilustrasi
Bandara Soetta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -— Dianggap tak memperhatikan kehidupan warga yang tinggal di wilayah sekelilingnya, kehadiran Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta didemo oleh warga sekitar. Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pinggir Bandara (AMPB) melakukan demo di perempatan pintu M1 pada Kamis (1/11) siang.

 

Mereka yang mengaku bermukim di sekitar Bandara, seperti Kecamatan Kosambi, Teluk Naga, Neglasari, Batu Ceper dan Benda, Kota Tangerang Banten ini merasa tidak diperhatikan hidupnya oleh pengelola Bandara.

 

Warga mengarahkan protes pada PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara. Mereka berujar, berdirinya Bandara sejak tahun 1985 ini tidak pernah memperhatikan nasib warga sekitar yang hidup dalam kemiskinan. “Lihat betapa megahnya Bandara Negara kita ini, tapi bandingkan dengan kehidupan kami yang ada di sekitarnya,” teriak mereka.

 

Di samping itu, mereka menilai pihak Bandara kurang memberikan kesempatan kepada warga setempat untuk diberdayakan di dalam usaha tersebut. Warga menganggap, pihak Angkasa Pura (AP) Ilebih memilih putra-putri dari daerah lain untuk dijadikan perangkat kerja di Bandara.

 

Mereka juga mengaku selama ini tak pernah tersentuh oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikatakan warga mencapai Rp 40 miliar. APMB menuding, dana tersebut malah dipergunakan oleh Bandara kepada kaum pemodal. Lebih lanjut, dengan ini mereka meminta pihak Bandara untuk menyalurkan dana tersebut pada mereka selaku pedagang kecil.

 

Tak cukup sampai di situ, mereka juga menuntut PT Angkasa Pura (AP) II untuk melihat kondisi rumah-rumah mereka yang berada di sekitar Bandara. “Setelah dilihat, kami minta rumah kami direnovasi,” teriak mereka.

 

Koordinator aksi Dulamin Zigo, terjadikesenjangan antara warga dengan Bandara. "Kami juga sangat ingin anak-anak kami diberi kesempatan bekerja di Bandara Soekarno Hatta sesuai bidang dan kemampuan masing-masing,” ungkapnya.

 

Sementara itu, menanggapi tuduhan dan tuntutan sekelompok warga tersebut, Deputi Senior Manager AP II Bram Bharoto, menyayangkan aksi demo tersebut. Ia membantah, pihak PT. AP II dituding tidak menggelotorkan dana CSR-nya kepada warga. Dengan adanya aksi demo ini, ia meminta warga yang merasa dirugikan untuk menemui manajemen AP II agar daapt melakuka temu wicara.

 

"Kalau mau mengutarakan aspirasi atau keluhan tak perlu sampai harus berdemo, Silakan datang, nanti  kita diskusi di gedung sentra komunikasi masyarakat," ajak Bram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement