Rabu 31 Oct 2012 20:43 WIB

Mediasi Dua Kelompok Bentrok di Lampung Gagal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
  Ribuan massa dari Kecamatan Kalianda membawa senjata tajam saat menyerang Desa Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Ahad (28/10).
Foto: Kristian Ali/Antara
Ribuan massa dari Kecamatan Kalianda membawa senjata tajam saat menyerang Desa Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Ahad (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pertemuan perwakilan dua desa yang terlibat bentrok di Lampung Selatan (Lamsel), Rabu (31/10) menemui jalan buntu.

Masing-masing pihak belum setuju dengan butir-butir yang ditawarkan dalam mediasi yang dilakukan di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamsel.

Hadir dalam mediasi adalah Kapolda Lampung Brigjen Pol Jodie Rooseto dan Danrem 043 Garuda Hitam Kolonel CZI Amalsyah Tarmizi. Turut hadir para tokoh masyarakat Bali, tokoh masyarakat Lampung, dan perwakilan masing-masing warga yang bertikai.

 

Warga menyatakan draf perdamaian yang diajukan belum memenuhi unsur yang diinginkan masing-masing pihak.

 

Tokoh masyarakat Bali, Wayan Sude mengatakan masyarakat Bali sangat membuka diri dalam menyelesaikan persoalan yang sudah terjadi. Dengan harapan, peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa datang.

 

Ketua Pemuakhian Lima Marga Pesisir (Lampung), M Zahri menyambut baik upaya damai melalui mediasi. Namun menurut Zahri, situasi saat ini masih belum memungkinkan. Selain itu, ungkapnya, banyak aspek yang juga harus dipertimbangkan pemerintah daerah dan aparat keamanan.

 

Para tokoh kedua belah pihak belum menemui kata sepakat, karena draft perdamaian masih harus dikaji ulang poin-poinnya. Di antara poin yang belum disepakati diantaranya adalah menyerahkan pelaku tindak kekerasan kepada aparat.

Menanggapi buntunya mediasi, Kapolda mengatakan hal itu merupakan manifestasi dari penegakkan hukum.

"Negara kita kan negara hukum. Kalau tidak bisa secara persuasif, ya kita ambil tindakan tegas sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement