REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), mengecam beredarnya selebaran iklan yang berisi penjualan tenaga kerja Indonesia (TKI).
"Itu keterlaluan ada iklan semacam itu, ada iklan di-sale (dijual)," kata Ical kepada wartawan, Selasa (30/10), di sela Rapimnas ke- IV Partai Golkar, di Jakarta.
Iklan yang berisi penjualan TKI merupakan pelecehan terhadap harkat martabat bangsa. Ical mendesak pemerintah segera mengusut tuntas kasus ini.
Sepengetahuan Ical, Pemerintah Malaysia sudah melakukan tindakan terhadap iklan tersebut. Dia berharap kasus ini bisa segera diselesaikan dan tidak sampai mengganggu hubungan kedua negara.
Terpisah, Ketua Komisi IX DPR yang membidangi urusan tenaga kerja, Ribka Tjiptaning, menyampaikan persoalan TKI tidak akan selesai selama pemerintah masih bermental calo.
Pemerintah lebih suka menjual tenaga anak bangsa ketimbang membuka lapangan kerja di dalam negeri."Pemerintah mesti introspeksi," katanya.
Ribka menyatakan pelecahan dan kekerasan secara verbal maupun nonverbal ke TKI terjadi karena pemerintah tidak memerhatikan nasib buruh di dalam negeri. Mestinya pemerintah menjamin kesejahteraan dan hak para buruh.
"Jika kita ingin TKI kita dihormati harkat martabatnya di negara-negara lain, maka pemerintah harus lebih dahulu mengangkat harkat martabat buruh dalam negeri," tegas Ribka.
Seperti diberitakan, di Malayasia beredar selebaran yang berisi penjualan jasa TKI. Selebaran itu dianggap melecehkan Indonesia karena memperlakukan TKI seperti barang atau budak. "Indonesian maids now on SALE!!!" Itulah judul pada selebaran berwarna putih yang beredar di jalan-jalan negara Malaysia. Pembantu Indonesia "diobral" dengan diskon 40 persen.