Selasa 30 Oct 2012 15:37 WIB

Korban Tewas Bentrok Balinuraga Jadi 9 Warga

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani
 Sejumlah petugas TNI mengevakuasi korban bentrok antar warga di lokasi kejadian Desa Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Ahad (28/10).
Foto: Kristian Ali/Antara
Sejumlah petugas TNI mengevakuasi korban bentrok antar warga di lokasi kejadian Desa Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Ahad (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Polda Lampung merilis jumlah korban meninggal dalam aksi bentrok antarkampung susulan di Desa Balinuraga, Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, tetap enam orang hingga Selasa (30/10). Kejadian sehari sebelumnya, Ahad (28/10), tiga warga tewas.

Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, menyebutkan data sementara kasus Senin (29/10), jumlah korban meninggal enam orang. Selain itu, terdapat 16 rumah terbakar, dan ada tiga orang terluka pada bentrok susulan tersebut.

Nama-nama korban meninggal belum bisa dikonfirmasi. Namun, warga yang meninggal dalam bentrok itu, warga Desa Balinuraga, ada yang terkena senjata tajam dan ada yang menyebutkan terkena peluru senjata rakitan.

Beredar kabar, aksi bentrok susulan Senin, menimbulkan korban yang banyak hingga mencapai belasan termasuk anak-anak dan perempuan. Namun, informasi ini belum bisa dibuktikan di lapangan.

Kondisi di lokasi kejadian sudah dikawal ketat ribuan aparat kepolisian dan TNI yang datang dari Banten dan Mabes Polri. Aparat masih berjaga agar tidak terjadi penyerangan balik warga Desa Balinuraga.

Polisi juga terpaksa mengungsikan warga dua desa bertikai, yakni Desa Agom dan Desa Balinuraga. Warga Balinuraga diungsikan ke SPN Kemiling, Bandar Lampung, sedangkan warga Desa Agom ke Kalianda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement