REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengultimatum pihak Humas Kementerian BUMN membuka inisial nama anggota DPR yang terlibat pemerasan BUMN. "Kita kasih waktu 2 x 24 pada Humas Kementerian BUMN," kata Bambang dalam pesan singkatnya, Selasa (30/10).
Bambang mengatakan, bila dalam waktu tersebut pihak Humas BUMN belum memberi klarifikasi, dia mengancam akan melaporkan hal ini ke kepolisian. Bambang beralasan, beredarnya inisial nama anggota DPR pemeras BUMN telah merugikan pihak-pihak yang memiliki kemiripan nama. "Jika tidak (dibuka) akan kita laporkan ke polisi karena menebar fitnah," ujarnya.
Salah satu inisial anggota DPR yang disebut kerap memeras BUMN adalah BS dari Partai Golkar. Bambang menyatakan, ada beberapa orang kader Partai Golkar yang memiliki inisial BS. "Di antaranya: saya (Bambang Soesatyo), Budi Supriyanto, Bambang Sutrisno," kata Bambang.
Menurutnya, klarifikasi itu untuk menghindari pencemaran nama baik ke anggota DPR yang kebetulan memiliki nama serupa dengan inisial yang beredar. Lebih jauh, tanpa adanya klarifikasi, maka patut dicurigai beredarnya inisial nama anggota DPR pemeras BUMN merupakan upaya pembusukan terhadap sejumlah anggota DPR.