Selasa 30 Oct 2012 08:29 WIB

PLN Gunakan Listrik Tenaga Surya di Pos Perbatasan RI-Timor Leste

Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,ATAMBUA--PT Perusahaan Listrik Negara memasang fasilitas listrik tenaga surya (solar cell) di 31 pos perbatasan wilayah Republik Indonesia - Timor Leste yang tersebar di empat kabupaten di Pulau Timor.

"Kami lakukan hal itu untuk kepentingan memberikan kenyamanan dan keamanan prajurit penjaga batas negara dalam melakukan aktivitasnya," kata General Manager PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur, Richard Safkau, yang dihubungi dari Atambua, Selasa.

Ia mengatakan pemasangan fasilitas solar cell di setiap pos batas negara yang ada tersebut, sebagai bukti kepedulian dan perhatian pemerintah melalui PLN dalam menunjang tugas dan fungsi TNI sebagai pengamanan dan penjaga perbatasan negara dari setiap ancaman yang mengganggu keutuhan wilayah NKRI.

Dia menyebutkan untuk pos perbatasan yang berada di Kabupaten Timor Tengah Utara, fasilitas solar cell yang terpasang berada di enam titik pos batas masing-masing, pos perbatasan Ninong, Baen, Inbate, Nilulak, Manunasi serta pos perbatasan Olbinose.

Untuk pos perbatasan yang ada Kabupaten Belu, ada lima titik pos perbatasan yang mendapatkan fasilitas solar cell, yaitu, pos perbatasan Nakannoe, Ailala, Nunuraki, Dilumil serta pos perbatasan Koholulik.

"Sementara untuk Kabupaten Kupang, berada pada pos-pos perbatasan di Oesao, Oepoli dan Amfoang," kata Richard.

Dia mengatakan, pemasangan fasilitas solar cell di pos perbatasan yang ada tersebut, dilakukan dua tahap, yang pada tahap awal untuk 20 pos perbatasan dan tahap kedua untuk 11 pos perbatasan milik TNI.

Selain memberikan fasilitas solar cell untuk pos perbatasan milik TNI, PLN juga memasang fasilitas lampu super ekstra hemat energi (sehen) khusus untuk warga masyarakat yang bermukim di sepanjang batas negara RI-Timor Leste.

Hal itu, menurut dia, untuk menunjukan komitmen pemenuhan kebutuhan listrik warga serambi negara tersebut. "Komitmen itu kita satukan dalam semboyan perbatasan terang RI-Timor Leste," kata Richard.

Dia mengatakan komtmen PLN untuk melayani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan listrik terutama masyarakat di wilayah batas negara sudah menjadi kewajiban, dan akan terus diperjuangkan, karena listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar manusia.

Diakuinya, untuk memberikan pemenuhan kebutuhan akan listrik bagi seluruh masyarakat di propinsi kepulauan tersebut butuh kerja sama dan biaya yang cukup besar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement