REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Sejumlah polisi dan aparat TNI AL masih masih berjaga di lokasi bentrok warga antarkampung Desa Agom, Kecamatan Kalianda dengan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (29/10) pagi. Akibat bentrokan tersebut, tiga warga tewas.
Pergerakan warga yang sebelum berkonsentrasi di jalan, sudah mulai menghilang. Personil keamanan yang turun langsung meredakan situasi konflik warga ini, yakni dari Polda Lampung, Polres Lampung Selatan, TNI AL khususnya Brigif Piabung.
Konsentrasi massa dengan peralatan senjata tajam dan tumpul, yang berada di Desa Patok, Kecamatan Sidomulyo, pada sepanjang Ahad (28/10), berangsur-angsur berkurang.
Bentrok warga antarkampung berlainan etnis, yakni Lampung dan Bali, menurut Kapolres Lampung Selatan, AKBP Tatar Nugroho, mengakibatkan tiga orang meninggal dan beberapa warga kedua belah pihak terluka. Korban meninggal, yakni Marhadan bin Samsinur dan Alwi Nazar bin Solihin (keduanya berusia 35 tahun) dan Jahiya bin Abdullah (30 tahun), ketiganya warga Kalianda.
Tiga warga tewas ini bergabung dengan warga dari Desa Agom, Kecamatan Kalianda, saat menyerang warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji. Sebelumnya, sempat terjadi simpang siur terhadap korban tewas dalam peristiwa, yang sudah berkali-kali terjadi di wilayah Lampung Selatan.
Sebelumnya, bentrok warga antarkampung Dalam dan Napal dalam Kecamatan Sidomulyo, pada Januari 2012, tidak korban jiwa, namun belasan rumah warga terbakar.