Ahad 28 Oct 2012 04:00 WIB

Terduga Teroris Agus Pernah Terlihat Bawa Senjata

Petugas Gegana Mabes Polri melakukan penyisiran usai penggerebekan rumah terduga teroris oleh Densus 88 di Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (27/10).
Foto: Agung Fatma Putra/Republika
Petugas Gegana Mabes Polri melakukan penyisiran usai penggerebekan rumah terduga teroris oleh Densus 88 di Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN  --  Terduga teroris Agus Anton Figian (31), warga Desa Sewulan, Kabupaten Madiun, sering terlihat membawa senjata di rumah kontrakannya di Perumahan Puri Amarta Jalan Cokrobasonto, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.

Bambang yang merupakan tetangga kontrakan terduga teroris Agus, mengatakan, saat malam hari, yang bersangkutan pernah beberapa kali terlihat sedang membawa senjata dengan pakaian perang di sekitar rumahnya.

"Ada beberapa tetangga sekitar yang melihat Pak Agus itu memakai pakaian 'doreng' (loreng) dan membawa senjata. Tapi tidak tahu jenis senjatanya apa," ujar Bambang kepada wartawan, Sabtu (27/10) malam.

Bambang menjelaskan, ia tidak menyangka jika Agus yang ia kenal terlibat dengan jaringan teroris. Ia memang jarang berkomunikasi dengan Agus. "Pak Agus itu datangnya ke rumah setelah maghrib. Setelah itu, pagi sekitar jam sembilan sudah pergi lagi, jadi jarang ngobrol," katanya.

Berdasarkan informasi dari petugas RT setempat, rumah yang diduga digunakan untuk meracik bom oleh Agus tersebut adalah milik Ashari warga Kebonsari, Kabupaten Madiun. Rumah bernomor B3 tersebut lalu dikontrak oleh Anton yang merupakan developer dari Perumahan Puri Amarta.

"Setahu saya hubungan Anton dengan Agus adalah teman kerja. Sebab, Agus selama ini dikenal sebagai pemasok kayu untuk keperluan pembuatan kusen rumah. Rumah itu dikontrak dua bulan sebelum lebaran atau sekitar bulan Juni lalu," terang Bambang.

Sementara itu, petugas kepolisian setempat hingga kini masih menjaga ketat rumah kontrakan terduga teroris tersebut. Bahkan, polisi mendirikan tenda tepat di lahan kosong yang berada di depan rumah tersebut.

"Penyelidikan masih terus berlangsung guna menemukan bukti-bukti baru di lokasi setempat. Lokasi sekitar perumahan juga masih steril dari warga agar tidak mengganggu jalannya pemeriksaan," kata Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta.

Hasil pemeriksaan sementara, di rumah tersebut ditemukan tiga tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang diduga telah dirakit menjadi bom. Dua tabung di antaranya telah diledakkan oleh tim Jihandak Brimob Polda Jatim dan satunya diamankan di markas Brimob setempat. Selain itu, polisi juga menemukan enam buah detonator dan buku paduan.

Terduga teroris Agus Anton Figian ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/10) malam di wilayah Madiun. Agus Anton diduga terlibat jaringan teroris baru yang juga ditangkap di sejumlah wilayah lain, di antaranya di Jakarta, Bogor, dan Solo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement