Kamis 25 Oct 2012 20:11 WIB

Kurban Sapi di Bali tak Dilarang

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Kurban sapi
Foto: ant
Kurban sapi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hingga saat ini tidak ada larangan dari pemerintah atau imbauan dari tokoh Hindu di Bali, agar umat Islam Bali tidak berkurban dengan menyembelih sapi.

Pasalnya, meski sapi adalah binatang yang sucikan umat Hindu, menyembelih sapi di Bali bukan sesuatu yang tabu atau perbuatan yang dilarang. bahkan menyembelih sapi menjadi rutinitas masyarakat Pulau Dewata.

"Tidak ada larangan itu. Itu mengada-ada," kata Made Mardika MSi, pada ROL di Denpasar, Kamis (25/10).

Pengamat budaya dan kandidat doktor Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar itu mengatakan sebagian besar peternak di Bali adalah peternak sapi. Mereka menjual sapinya di pasar yang diberi nama pasar sapi.

Bali dan sapi memang tidak bisa dipisahkan. Karena Bali memang menjadi gudangnya sapi berkualitas tinggi. Sapi Bali (Bos Sondaicus) adalah sapi asli Indonesia hasil penjinakan (domestikasi) banteng liar yang telah dilakukan sejak akhir abad ke 19 di Bali, sehingga sapi jenis ini dinamakan Sapi Bali.

Keunggulan sapi Bali antara lain memiliki daya tahan terhadap panas tinggi, pertumbuhan tetap baik walau pun dengan pakan yang jelek, prosentase karkas tinggi dan kualitas daging baik. Sapi Bali juga memiliki reproduksi tinggi, dengan dapat beranak setiap tahun.

Sapi Bali dewasa memiliki berat berkisar 350-450 kilogram, dan tinggi badannya 130 sampai 140 cm. Sedangkan sapi Bali betina relatif lebih kecil dan berat badannya sekitar 250 hingga 350 kg.

Pada 2011, Bali memiliki produksi sapi sebanyak 637.473 ekor, mendekati produksi Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencapai 784.019 atau seperlima produksi Jawa Timur yang mencapai 3,9 juta ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement