Rabu 24 Oct 2012 06:49 WIB

Kasus Kosmetik Palsu Terungkap Lagi

Kosmetik berbahaya
Kosmetik berbahaya

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Tim gabungan yang bertugas melakukan pemantauan makanan, minuman, dan kosmetik di sejumlah supermarket dan pasar tradisional menemukan adanya kosmetik palsu. Tim gabungan ini bergerak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, selama dua hari, yaitu Senin (22/10) dan Selasa (23/10).

Selain itu, tim monitoring yang terdiri atas petugas gabungan dari Bagian Perekonomian Setda Jepara, Satpol PP, Bagian Hukum, Bagian Humas, dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat, serta aparat kepolisian dan TNI juga menemukan sejumlah makanan yang sudah kedaluwarsa atau lewat masa berlakunya.

Menurut Kasubag Ekonomi Daerah pada Bagian Perekonomian Setda Jepara, Sidik Yanutriyono, di Jepara, kegiatan monitoring sembako dan bahan kebutuhan masyarakat lainnya dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama, dilaksanakan di wilayah Kecamatan Mlonggo dengan sasaran sejumlah minimarket. Hasilnya, kata dia, petugas menemukan produk mi instan dan minuman kemasan yang sudah kedaluwarsa.

Kemudian, pada hari kedua dilaksanakan monitoring di Kecamatan Mayong dan Kalinyamatan. Hasilnya, petugas menemukan produk kosmetik palsu dan makanan ringan serta susu bayi yang sudah kedaluwarsa.

"Pedagang yang kedapatan menjual kosmetik palsu maupun makanan yang sudah kedaluwarsa diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak menjual kembali barang-barang tersebut," ujarnya, kemarin.

Ia mengatakan bahwa kegiatan monitoring tersebut merupakan salah satu upaya pemkab dalam melindungi masyarakat dengan memastikan produk makanan, minuman, dan kebutuhan masyarakat lainnya tidak membayakan kesehatan konsumen.

Dengan adanya kegiatan monitoring sembako dan bahan kebutuhan masyarakat lainnya yang digelar rutin setiap menjelang hari-hari besar, dia berharap para pedagang lebih teliti dan hati-hati dalam memasarkan produk makanan, minuman, dan kosmetik tidak menyalahi ketentuan. "Jangan sampai barang yang dijual sudah kedaluwarsa atau palsu karena sangat membahayakan konsumen," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam membeli produk. Soalnya, masih banyak makanan kadaluarsa dan produk kosmetik palsu yang belum terdeteksi. Temuan kosmetik palsu tidak hanya sekali karena sidak yang digelar pada saat bulan puasa kemarin juga menemukan produk serupa di Pasar Mayong dan Welahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement