REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Di tengah maraknya media yang bermunculan di Indonesia, Wakil Menteri Kementrian Agama (Kemenag), Nasaruddin Umar, mengingatkan agar umat Islam tidak hanya menjadi konsumsi media.
"Umat islam perlu menjadi subjek media, tidak hanya menjadi konsumsi media. Karena itu umat Islam harus bisa menguasai media," kata Nasaruddin, Selasa (23/10). Nazaruddin mengatakan jumlah umat Islam yang mayoritas menjadi potensi umat Islam untuk menjadi subjek media.
"Kemunculan program-program keislaman melalui media yang dilakukan oleh umat Islam merupakan contoh bagaimana umat Islam memainkan peranan dalam industri media di tanah air sebagai subjek media," kata Nazaruddin.
Lebih lanjut Nazaruddin mengatakan terdapat perbedaan antara jurnalisme Islam dengan jurnalisme Islami. Menurut dia, jurnalisme Islami lebih merujuk pada sifat atau sikap, sedangkan kata islam pada jurnalisme Islam cenderung pada formalitas golongan.
Nazaruddin juga menambahkan terdapat persamaan antara nilai-nilai Islam dengan jurnalisme. "Di Alquran ada surat Annaba yang berarti berita. Karena filosofi itulah, sebuah koran di Mesir diberi nama Al-Anba yang merupakan bentuk jama' dari Annaba. Hal tersebut salah satu contoh adanya keterkaitan antara islam dengan jurnalisme," tutur Nazaruddin.