Ahad 21 Oct 2012 20:28 WIB

PPP Puji Keberhasilan SBY di Bidang Ekonomi

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang ekonomi.

Sekjen PPP, Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan sampai 2011, Indonesia memiliki produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 7.427 triliun. Angka itu meningkat ketimbang 2004 yang hanya mencapai Rp 2.303 triliun.

"Ini tak lepas dari ekonomi yang terus tumbuh," tutur Romahurmuziy kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk 'Menata Ulang Arah Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya Bagi Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan' dalam rangka Dies Natalis ke-49 dan Reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, di Kampus UGM akhir pekan lalu.

Politikus yang akrab disapa Romy itu menjelaskan pengakuan dunia internasional terhadap perekonomian Indonesia juga tercermin dari keberhasilan negeri ini meraih kategori investment grade dari Moody's ratings agency.

Predikat ini, kata Romy, merupakan yang pertama sejak 1996. Selain itu, lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang menaikkan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. "Artinya dalam bentuk indikator makro ekonomi dan penilaian dari luar negeri, ini tak terbantahkan," tutur Ketua Komisi IV DPR RI tersebut.

Romy menyebut masyarakat Indonesia harus fair terkait tudingan pemerintahan SBY yang dinilai gagal memimpin Indonesia karena masih banyaknya penduduk miskin. Romy menyebut di negara maju sekaliber Amerika Serikat pun masih ditemui penduduk miskin.

Karenanya Romy mengajak seluruh elemen masyarakat membangun bangsa dengan kebersamaan dan prasangka baik. Hal ini harus ditunjang dengan pandangan positif terhadap bangsa sendiri.

"Karena pandangan-pangan negatif dan minor adalah wujud dari inferiority complex, akibat mental keterjajahan yang terlalu lama," kata Romy.

Selain itu, legislator asal Jawa Tengah ini menyebut bangsa ini hanya dapat maju apabila dibangun dengan kritik yang solutif, bukan kritik yang destruktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement