REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PINANG--GuBernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani mengatakan akan menarik saham di Bank Riau-Kepri yang berjumlah sekitar Rp 300 miliar sebagai modal awal untuk membentuk bank pembangunan daerah (BPD) sendiri.
"Kemungkinan akan kami tarik. Itu bisa jadi modal awal pembentukan bank sendiri," kata Sani di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, tim yang dibentuk untuk pendirian bank BPD baru dengan nama Bank Kepri sudah bekerja dan memberikan keterangan lengkap.
"Senin depan (22/10) kami akan melakukan pembicaraan dengan DPRD provinsi terkait rencana tersebut. karena merekalah yang nantinya akan menyetujui anggaran yang kami ajukan," kata dia.
Sani juga mengatakan akan mengumpulkan bupati dan wali kota seluruh Kepri untuk menyampaikan rencana tersebut. "Saya berharap pada 2014 nanti rencana pembangunan BPD sendiri sudah bisa dijalankan," kata Sani.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mendorong pendirian bank umum daerah Provinsi Kepulauan Riau. "Kepri butuh bank umum daerah sendiri, kami dorong pendiriannya," kata Harry.
Menurut Harry, arus modal di Kepri relatif besar sehingga pendirian bank daerah akan baik bagi keuangan daerah.
Pendirian bank daerah, kata dia, berimplikasi baik bagi pemerintah, mengingat PDB di Kepri mencapai Rp50 triliun.
"Artinya, dana sebesar itu dikuasai bank-bank konvensional dan bank daerah lain," kata anggota DPR RI daerah pemilihan Kepri. Jika ada bank daerah, maka dapat ikut andil dalam perputaran modal.'
Harry mengatakan sudah membicarakan pendirian bank daerah dengan pejabat Pemerintah Provinsi Kepri Amhar Ismail, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan.
"Umumnya mereka setuju juga, tinggal mendorong pendiriannya," kata dia.
Harry mengatakan juga sudah membicarakan pendirian bank umum daerah Kepri pada pihak Bank Indonesia.
Kepala BI Cabang Batam, Amanlison Sembiring, mengatakan wacana tersebut masih memerlukan kajian. "Tadi saya juga sudah tanya soal itu (Bank Kepri). Tapi kita lihat dahulu potensinya. Perlu kajian," kata Amanlison.