Jumat 19 Oct 2012 19:24 WIB

Syahganda: Politisi Muda Terjebak Pragmatisme Politik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, menyatakan banyak tokoh muda terjebak pragmatisme politik, korupsi, hedonisme, kapitalisme, dan neoliberalisme.

Sehingga, hal tersebut menyulitkan mereka tampil sebagai pemimpin pada Pemilu Presiden 2014.

"Padahal, bangsa ini perlu pemimpin yang berpihak pada rakyat," kata Syahganda pada Diskusi "Menyoal Nasionalisme dan Kemandirian Pemuda" di Jakarta, Jumat.

Ia menyesalkan jabatan politik di legislatif, eksekutif, dan yudikatif dianggap sebagai prestasi untuk mendapatkan keistimewaan (privilege). Jabatan politik bukan sebagai panggilan hati nurani dan amanah untuk mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara.

"Karena itu, wajar jika banyak politisi muda merasa bangga dengan kekayaan dan mobil mewah yang dimilikinya,'' katanya. ''Meski, hal itu diperoleh melalui hasil korupsi."

Mantan Direktur Eksekutif Cides (Center for Information and Development Studies) itu bahkan menyatakan semangat kepemudaan telah hilang. Itu karena setelah mahasiswa bersama rakyat menjatuhkan rezim Presiden Soeharto melalui gerakan reformasi pada 1998, orang-orang tua tetap ingin mendominasi kepemimpinan.

Sedangkan, tokoh mudah terjebak pada stigma. "Banyak anggota DPR muda yang tiba tiba kaya lalu dicurigai macam-macam," katanya. "Ini berbeda sekali dengan spirit zaman Soekarno dan tokoh-tokoh pergerakan Sumpah Pemuda dahulu."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement