REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Imam Junaedi (38), tewas tertusuk setelah berkelahi satu lawan satu dengan Dedi alias Gundul di pertigaan Jalan Sompok, Semarang, Jumat. Lokasi kejadian tepatnya di depan SMP Negeri 37.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di sekitar lokasi kejadian, korban tewas akibat menderita beberapa tusukan senjata tajam di bagian dada, perut, dan kaki kanan. Perkelahian satu lawan satu tersebut diduga dipicu permasalahan asmara memperebutkan janda beranak tiga berinisial SN (51).
Salah seorang saksi mata, Dina Setianingrum (33), mengatakan perkelahian dua pria tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
"Saat sedang makan di warung saya, Dedi didatangi oleh Imam yang langsung memukulkan balok kayu ke arah kepalanya sebanyak dua kali," katanya.
Meskipun dipukul dengan balok kayu, Dedi yang kepalanya berdarah itu tetap melakukan perlawanan hingga terjadi perkelahian cukup sengit. "Dalam perkelahian tersebut, Dedi mengeluarkan pisau belati dan menusukkan beberapa kali ke tubuh Imam hingga jatuh tersungkur di tengah jalan," ujarnya.
Setelah dilerai sejumlah warga, Dedi yang terus berusaha menusuk Imam akhirnya meninggalkan lokasi kejadian. Imam sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Selang sekitar satu jam setelah kejadian, anggota Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Semarang Selatan menangkap tersangka Dedi. Kapolsek Semarang Selatan, AKP Bayu Suseno, mengungkapkan bahwa tersangka penusukan yang mengakibatkan korban tewas itu sudah ditangkap.
"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka terkait motif penusukan yang menewaskan korban," katanya.