REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Serikat pekerja PT Indosat Tbk berunjuk rasa hari ini, Kamis (18/7). Poin utama yang memicu kejadiannya adalah dugaan semakin banyaknya kaum ekspatriat dan karyawan asing yang menempati posisi tenaga kerja di emiten berwarna kuning itu.
Division Head of Public Relation Indosat, Adrian Prasanto, menerima semua aspirasi dari serikat pekerja. Dihubungi Republika, ia menjelaskan bahwa porsi karyawan asing di Indosat kurang dari satu persen dari total karyawan tetap Indosat.
"Jumlahnya sangat sedikit. Porsinya kecil," katanya melalui sambungan telepon, Kamis (18/10).
Indosat, kata Adrian, juga melakukan seleksi ketat pada setiap rekruitmen karyawan asing yang dilakukan oleh perusahaan dan dibantu pihak yang berkompeten melakukan seleksi.
Masa kerja mereka juga dalam jangka pendek, maksimal dua tahun. Sedangkan bagi mereka yang bekerja lebih dari dua tahun harus melewati penilaian berkala dari perusahaan.
Adrian mengatakan dalam menyelesaikan persoalan hari ini, calon CEO baru Indosat juga turun tangan ke lapangan.
Alexander Rusli yang saat ini masih menjabat sebagai komisaris independen akan segera menjadi pimpinan baru per 1 November nanti menggantikan Harry Sasongko. Menurut Adrian, Alex berjanji akan memperjuangkan hak-hak karyawan lokal.