REPUBLIKA.CO.ID, PAGARALAM--Sebanyak 99 unit rumah di Kelurahan Lubukbuntak dan Perahudipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, rusak berat dan ringan setelah dihantam angin puting beliung, Rabu (17/10) sore.
Angin puting beliung ini tidak hanya merusak rumah warga di tiga dusun, tetapi juga merobohkan puluhan pohon dan tanaman cabai termasuk tembok irigasi milik petani setempat ambruk.
"Angin puting beliung terjadi bersamaan dengan hujan lebat dan suara petir cukup keras, kemudian disusul dengan merusak puluhan bangunan rumah terbuat dari kayu beratap seng di Lubukbuntak, Tebingtinggi dan Karanganyar," kata Camat Dempo Selatan, Ramad Mandro, di Pagaralam.
Menurut dia, bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah akibat hantaman angin puting beliung mencapai 99 unit rumah, yaitu 11 rusak berat dan satu roboh serta 88 rusak ringan.
"Rumah yang mengalami kerusakan cukup parah di antaranya tiga unit di karang Anyar, empat Lubukbuntak dan empat lagi di Dusun Tebingtingi," kata dia. Sedangkan puluhan rumah lagi, kata Rahmad, hanya mengalami kerusakan ringan, seperti ada beberapa dinding dan atap seng terlepas terbawa angin kencang.
"Kalau rumah yang mengalami kerusakan berat, bukan hanya bagian atap terlepas terbawa angin hingga puluhan meter, tetapi juga rumah hampir roboh karena salah satu tiang patah," ungkap dia.
Rahmad mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya bangunan rumah milik warga di tiga dusun yang mengalami kerusakan berat dan ringan. "Belum bisa ditentukan berapa kerugian akibat bencana alam ini, selain masih dilakukan pendataan dan lokasi bangunan rusak cukup luas," ungkap dia.
Ia mengatakan, meskipun rusak berat semua bahan bangunan masih bisa digunakan untuk perbaikan, kecuali yang mengalami kerusakan berat.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pagaralam Herawadi, di dampingi Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Yusman Sohar mengatakan, memang daerah Dempo Selatan cukup rawan terjadi benca angin puting beliung, bahkan 2011 pernah juga terjadi dan bahkan ada 37 rumah mengalami kerusakan.
"Saat ini Pagaralam mengalami kondisi perubahan cuaca yang dapat menimbulkan angin kencang dan puting beliung sering datang secara tiba-tiba," ungkapnya. Dia mengatakan, saat ini baru melakukan pendataan rumah baik bangunan yang mengalami kerusakan berat dan ringan, maupun kerugian mater