Selasa 16 Oct 2012 09:09 WIB

Bulog Jamin Beras Impor Bebas Arsenik

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Hafidz Muftisany
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso
Foto: Republika/Adhi.W
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan telah berkomunikasi dengan dua mitra impor beras tanah air yakni Thailand dan Vietnam terkait isu beras arsenik yang beredar di media beberapa waktu terakhir. 

Sutarto memastikan, beras yang berasal dari kedua negeri jiran itu tidak mengandung logam berat maupun arsenik.  Terlebih, kedua negara itu juga mengekspor beras ke negara-negara lainnya seperti Jepang dan Uni Eropa. 

"Kenapa Jepang tidak menolak kalau itu mengandung arsenik?," tutur Sutarto kepada wartawan seusai peluncuran buku mantan Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar bertajuk "Jurus Jitu Atasi Krisis: Pengalaman Mustafa Abubakar Memimpin Bulog" di Gedung Serba Guna Oryza, Perum Bulog, Jakarta.

Mantan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ini menambahkan, tahun lalu Bulog melakukan kerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kalimantan Timur terkait dugaan beras impor asal Thailand yang tercemar arsenik. 

"Hasilnya tidak terdeteksi adanya kandungan logam berat, termasuk arsenik," ujar Sutarto. Terkait kualitas beras impor asal Thailand yang dituding beras 'kelas dua', Sutarto menyebut Bulog selalu mengharapkan agar beras yang diimpor merupakan beras kelas satu.

Namun, importasi yang diperintahkan oleh pemerintah kepada Bulog, selalu mendadak.  "Itu menyulitkan kami.  Tapi, syarat baru itu selalu jadi permintaan kita," ungkap Sutarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement