REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengabaikan survei yang dilansir Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Survei tersebut dicurigai PKB sarat kepentingan, terutama untuk menjatuhkan kredibilitas parpol berbasis massa Islam.
"Harus diketahui basis massa kita kuat dan tidak bisa diremehkan," ujar Ketua DPP PKB, Marwan Ja'far, saat dihubungi, Senin (15/10).
Pihaknya tidak henti-henti melakukan konsolidasi ke wilayah-wilayah di seluruh Indonesia untuk menguatkan basis massa PKB.
Marwan Ja'far menyatakan PKB ke depan tidak sekedar bisa lolos Parliamentary Threshold (PT), namun targetkan masuk tiga besar sebagaimana telah dibuktikan pada Pemilu 1999 dan 2004. "Kita optimis dapat meraih kejayaan itu kembali," tandasnya.
Marwan prihatin atas adanya ungkapan-ungkapan minor dari para pengamat tentang partai politik. "Banyak pengamat balsem yang mencibir PKB. Mulutnya wajib diplester biar tidak ngomong seenaknya sendiri," tegasnya.
Marwan menambahkan, PKB sebagai anak kandung NU dan punya keikhlasan untuk membangun bangsa ini, maka sudah semestinya menjadi garda terdepan dalam membangun nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan dalam bingkai NKRI. "PKB dan NU bukan sekedar penumpang reformasi, tapi garda terdepan reformasi," katanya.
Sementara, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Muhaimin Iskandar, mengatakan PKB sampai saat ini solid, sehat dan berkembang dengan baik. Oleh karenanya siap merebut kemenangan dan keberkahan pada Pemilu 2014.