REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan Polda Sulawesi Tengah dan TNI melakukan pencarian dua personel polisi yang hilang sejak pekan lalu. Operasi dilakukan dengan sandi Sadar Maleo.
Anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Poso Briptu Andi dan Kanit Intel Polsek Poso Pesisir Brigadir Sudirman tidak diketahui keberadaannya sejak Senin, 8 Oktober 2012.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan mereka terakhir terlihat di Dusun Tamanjeka, Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir saat sedang menyelidiki kasus teror.
"Seperti yang diketahui, lokasi tempat mereka hilang tidak jauh dari tempat yang dijadikan pelatihan teror yang dilakukan para kelompok jaringan teror selama ini," ujarnya, Senin (15/10).
Penyisiran untuk mencari keberadaan dua polisi tersebut dilakukan di sekitar Desa Tamanjeka dan Gunung Biru. Operasi yang dilakukan ini, menurut Boy, mempunyai prosedur yang sama dengan operasi SAR.
Kondisi medan cukup berat. Akses jalan raya menuju kedua dusun itu rusak dengan kondisi mendaki yang cukup sulit. Masyarakat yang mengetahui keberadaan mereka diharapkan dapat memberikan informasi pada Polsek terdekat.
Selasa pekan lalu, dua ledakan menggegerkan warga Poso. Ledakan terjadi di dua lokasi yang berbeda. Diduga ledakan terkait dengan aktivitas kelompok pelaku teror di Solo.
Ledakan pertama terjadi di salah satu rumah warga, Okri Mamuaya di Kelurahan Kawua Kecamatan Poso Kota Selatan Kabupaten Poso sekitar pukul 20.15 WIT.
Selang satu jam berikutnya ledakan juga terjadi di sekitar Komplek Pertigaan Gereja Imanuel Taripa Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso sekitar pukul 21.15 WIT. Suara ledakan terdengar satu kali.