REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung, Farid Ruskanda Bina mengatakan Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara masih berpeluang meletus.
"Tremor masih terus terekam dengan amplituda sekitar tujuh milimeter. Beberapa jam kemudian amplitudanya kembali menurun sekitar empat hingga lima milimeter," kata Farid, di Tomohon, Sabtu.
Menurut Farid, tremor yang terus terekam dengan amplituda berfluktuatif menandakan adanya material dari dalam yang terus terangkat ke permukaan.
Material-material vulkanik inilah yang suatu saat akan terdorong keluar oleh energi yang cukup besar dalam bentuk letusan.
Hanya saja menurut dia, kapan akan terjadi letusan, tidak bisa diprediksi, namun apabila terjadi peningkatan kegempaan vulkanik dalam dan dangkal, biasanya akan diiringi terjadi erupsi..
"Tinggal dilihat saja bagaimana aktivitasnya tiga atau empat hari ke depan. Dan memang untuk aktivitas kegempaan saat ini hanya terekam satu atau dua kali gempa. Sangat menurun," ungkapnya.
Farid mengatakan, PVMBG Bandung hingga kini masih menetapkan status siaga level III Gunung Lokon, dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.
Radius bahaya inilah yang menurut Farid harus dipatuhi, untuk menghindari dampak buruk dari letusan.
Gunung Lokon kembali meletus pada Minggu (7/10) dan mengeluarkan material pijar serta debu vulkanis yang jatuh di permukiman sekitar kawah seperti Kelurahan Kakaskasen II, Kakaskasen I, Kinilow I, Kinilow dan Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara.