REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Memasuki musim penghujan tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten terus bersiaga melakukan upaya untuk mengantisipasi
Walikota Tangerang, Wahidin Halim, menyatakan Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) tangerang telah mempersiapkan hal, seperti melakukan penyediaan berbagai alat pendukung dan Sumber Daya Alam (SDM) dalam upaya menghadang musibah banjir.
Untuk menghadapi kemungkinan banjir terjadi, telah dipasang 166 pompa listrik dan 7 mobil bermesin diesel penyedot air yang tersebar di Kota Tangerang. Mesin-mesin ini dikatakannya ditempatkan di beberapa daerah yang kerap dilanda banjir setiap kali musim penghujan datang.
Di Kota Tangerang sendiri, ditaksir ada puluhan titik yang dikategorikan rawan banjir, dimana 25 titik diantaranya menjadi yang paling diwaspadai.
Ia menambahkan, untuk memaksimalkan kinerja dari alat-alat ini, 40 personil ahli telah ditempatkan di setiap lokasi pompa ditanam. Dirinya mengatakan, ke 40 personil ini merupakan bagian dari tim bernama ‘88 reaksi cepat’ dalam upaya menangani banjir.
“Semuanya akan siap siaga selama 24 jam untuk memantau sekaligus meminimalisir kemungkinan banjir,” ungkap dia pada Jumat (12/10) pagi. Selanjutnya ia menjelaskan, Dinas PU Kota Tangerang juga turut melengkapi upaya untuk menghalau banjir ini dengan elemen penunjang lainnya. Diantaranya adalah penyediaan 1.262 sumur resapan, dan 500 karung plastik yang dipergunakan untuk menampung air hujan.
Semua alat dan komponen ini dikatakannya ditempatkan di beberapa daerah, yang kerap dilanda banjir setiap kali musim penghujan datang. Dinas PU Kota Tangerang, imbuhnya, juga telah memasang sejumlah alat peringatan banjir di enam titik. Enam titik tersebut adalah Perumahan Pinang Griya, Total Persada, Ciledug Indah I, Priuk, Komplek Perdagangan Karang Tengah dan Pondok Maharta.
Tujuan dari dipasangnya alat peringatan ini merupakan upaya Pemkot untuk memberikan alarm dini kepada warga sekitar agar dapat terhindar dari banjir.
“Setidaknya alat ini mampu memberikan peringatan awal ketika genangan air sudah diatas normal. Ketika disinyalir akan terjadi banjir, maka warga disekitarnya dapat segera menyadari,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Pemkot Tangerang sudah melakukan langkah awal guna menghalau terjadinya banjir. “Pemkot melakukan perbaikan drainase sejak jauh-jauh hari di beberapa wilayah guna meminimalisir kemungkinan banjir,” ucapnya kemarin, Kamis (11/10) siang.
Ia menambahkan, Pemkot Tangerang juga sampai saat ini masih melakukan normalisasi pada beberapa sungai agar tidak meluapkan air saat hujan turun. Beberapa sungai tersebut diantaranya adalah Kali Angke, Kali Sabi, Kali Cirarab dan Kali Prancis (Kabupaten Tangerang).