REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para petani diminta mewaspadai kemungkinan meningkatnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Hal ini terkait mulai turunnya hujan di sebagian wilayah Sukabumi. Sementara, daerah lainnya di selatan masih mengalami musim kemarau.
‘’Sebenarnya saat ini cuaca tidak menentu. Cuaca terkadang panas namun beberapa saat kemudian turun hujan,’’ terang Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, kepada Republika, Jumat (12/10).
Kondisi tersebut berpotensi pada perkembangan OPT seperti penggerek batang. Di sisi lain, petani diperkirakan akan kembali menanam padi setelah berhenti ketika musim kemarau.
Oleh karenanya, DPTP kini tengah mendata jumlah luasan areal pertanian yang ditanami pada pertengahan Oktober ini. Langkah itu untuk memudahkan penanganan serangan OPT.
Untuk menghadapi OPT, pemerintah akan menerjunkan petugas pengendali OPT (POPT). Mereka digerakkan untuk mengendalikan serangan OPT dengan melibatkan petani atau kelompok tani sebagai penyuluh swadaya.