REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebelumnya Polda Bali mengendus adanya upaya teror yang akan dilakukan selama peringatan Bom Bali. Informasi tersebut berdasarkan interlijen Polri. Namun, Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna menyatakan kondisi Bali relatif aman selama berlangsungnya peringatan bom Bali I yang dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran dan monumen Ground Zero Kuta.
"Sampai siang ini saya belum menerima adanya laporan yang membahayakan atau adanya indikasi pergerakan teroris dari lapangan," kata Nanan di sela-sela publikasi hasil penelitian reformasi birokrasi di Kota Denpasar, Jumat (12/10).
Dia berharap situasi tetap aman dan kondusif selama pelaksanaan peringatan peristiwa kemanusiaan pada 10 tahun yang lalu itu. "Semoga saja tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan dan situasi tetap kondusif," ujarnya.
Menurut dia, kondisi di wilayah Pulau Dewata tetap terjaga karena upaya pengamanan sudah dilakukan sebelum peringatan Bom Bali I. "Apalagi yang di Solo kan sudah ditangkap, sehingga tidak ada (pergerakan terorisme)," ucapnya.
Sementara itu sebagian kawasan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, dijaga ketat oleh pihak Kepolisian dan TNI terkait kunjungan Perdana Menteri Australia Julia Guillard ke rumah sakit tersebut. Jalur masuk kendaraan ke rumah sakit rujukan terbesar di Bali itu dialihkan dan hanya mobil ambulans saja yang diperbolehkan masuk.
Puluhan personel polisi dan TNI yang berjaga membawa senjata laras panjang. Selain itu para pengunjung tidak diperkenankan memasuki areal yang disterilkan sejak pagi. Terlihat juga dua unit kendaraan lapis baja berada di dalam area rumah sakit.