Kamis 11 Oct 2012 11:42 WIB

Layani Indonesia Timur, ASDP Rugi Rp 88 M

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Chairul Akhmad
Sebuah kapal feri milik PT ASDP Indonesia Ferry melintas di jalur masuk Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Foto: Antara/Kristian Ali
Sebuah kapal feri milik PT ASDP Indonesia Ferry melintas di jalur masuk Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry mengaku rugi hingga Rp 88 miliar akibat melayani rute Indonesia Timur.

Kondisi pelayaran perintis yang kurang menguntungkan menjadi penyebabnya. "Penumpang sedikit," kata Direktur Utama ASDP, Danang Baskoro, saat ditemui ROL, Kamis (11/10).

Harga pokok pembiayaan lebih besar dari tarif, bahkan subsidi yang diberi juga menjadi alasan. Meski demikian, ia tetap optimis pihaknya bisa menggenjot laba.

Bisnis pelayaran komersial masih mengguntungkan untuk BUMN ini. Dengan optimalisasi pada Merak-Bakauheni dan Bali-Lombok misalnya, pihaknya optimis bisa menggenjot laba. Khusus Merak saja misalnya, ASDP sudah mampu meraup laba Rp 50 miliar.

Sebenarnya, hingga akhir tahun, ASDP mematok target laba sebesar Rp 125 miliar. Namun sayangnya hingga semester satu lalu, perseroan baru mampu meraup untung Rp 60 hingga 70 miliar.

Pendapatan pun baru sekitar Rp 800 miliar. Padahal hingga akhir tahun, pihaknya merencanakan pendapatan Rp 1,3 trilun. Pada 2012 ini, ASDP berencana mendatangkan lima kapal. "Khusus bekas, dua kapal dari Inggris dan Korea akan segera datang dalam waktu dekat," jelas Danang.

Untuk kedua kapal ini, ASDP menggelontorkan dana masing-masing hingga Rp 120 miliar. Pembelian akan dilakukan melalui leasing dengan dana dari PT Pan Multi Finance. Menurut Danang, kapal-kapal tersebut sudah mendapatkan sertifikasi dari Loyd Register di Inggris dan Ayax di Amerika Serikat.

Sedangkan untuk tiga kapal lainnya berbentuk kapal baru. Danang enggan menuturkan asal kapal karena masih dalam negosiasi harga. "Kalau yang baru, harganya lebih dari Rp 100 miliar untuk satu kapal," ujarnya. Nantinya kapal akan digunakan untuk sejumlah pelabuhan sibuk ASDP.

Penambahan armada kapal juga akan dilakukan di 2013 nanti. Rencananya ASDP akan mendapat pembiayaan hingga Rp 6 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) unutk membeli lima kapal baru. ASDP mengatur 155 lintasan pelayaran, hanya 60 pelayaran komersial sedangkan sisanya perintis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement