Kamis 11 Oct 2012 01:31 WIB

Menteri PU: Penggunaan Semen Tolok Ukur Pembangunan

A man stands with a stack of cement sacks produced by PT Semen Gresik in Tuba, East Java. (illustration)
Foto: Antara/Eric Ireng
A man stands with a stack of cement sacks produced by PT Semen Gresik in Tuba, East Java. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tingkat penggunaan semen dapat menjadi alat ukur penyelenggaraan pembangunan suatu negara. "Kiranya tidak berlebihan, karena semen merupakan salah satu material utama dalam pembangunan konstruksi," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Rabu (10/10) malam, pada penganugerahan 'Indocement Award 2012.

Dalam acara yang dihadiri Dirut PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk) Daniel Lavalle dan jajaran lengkap direksi perusahaan itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) mengatakan, hampir seluruh produk konstruksi, baik berupa infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan bendungan, maupun bangunan gedung menggunakan material semen.

"Produk konstruksi tersebut merupakan prasarana dan sarana yang berperan besar dalam mendukung berbagai kegiatan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan pembangunan ekonomi," katanya.

Memperhatikan peran semen yang strategis tersebut, katanya,pemerintah sangat berkepentingan untuk mengamankan rantai pasok semen, mulai hulu hingga hilir.

"Pengamanan mata rantai pasok semen mencakup dimensi kecukupan kuantitas, kesesuaian kualitas, ketepatan waktu penerimaan, kewajaran harga dan ketersediaan di setiap wilayah," katanya.

Guna mewujudkan pengamanan rantai pasok tersebut, katanya, pemerintah bersama-sama dengan mitra perlu melakukan pembinaan terhadap para pemangku kepentingan, yang meliputi produsen, distributor, pengguna, pemanfaat dan pemerhati semen.

"Kegiatan pemberian penghargaan yang digagas Indocement (dengan 'Indocement Award'), merupakan salah satu bentuk pembinaan tersebut," katanya.

Sedangkan pemangku kepentingan yang dituju adalah masyarakat jasa konstruksi, khususnya pelaku industri konstruksi, penyedia jasa pelaksanaan, pengembang, akademisi dan praktisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement