Rabu 10 Oct 2012 13:40 WIB

Kebakaran di Cakung, 20 Rumah Ludes

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Hafidz Muftisany
 Warga berusaha menyelamatkan barang miliknya saat kebakaran terjadi di Jalan Labu, Mangga Besar, Jakarta, Jumat (28/9).  (Fanny Octavianus/Antara)
Warga berusaha menyelamatkan barang miliknya saat kebakaran terjadi di Jalan Labu, Mangga Besar, Jakarta, Jumat (28/9). (Fanny Octavianus/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, CAKUNG-- Kebakaran kembali terjadi di wilayah timur Jakarta. Sebanyak 20 rumah warga di Kampung Pisangan Bulak, Jalan Komarudin, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (10/10) ludes pagi tadi. Saksi mata dan sekaligus korban, Mursiyati (41 tahun) mengatakan, dirinya sedang mandi ketika kebakaran terjadi.

“Kebakaran sekitar jam 03.30 WIB, yang jelas saat itu saya sedang mandi,” ujar Mursiyati kepada /Republika/, Rabu (10/10).

Mursiyati menjelaskan, ketika dirinya memakai handuk, tiba-tiba dirinya mendengar warga berteriak kebakaran. Mursiyati juga melihat api telah membesar.

Mursiyati tidak sempat menyelamatkan harta bendanya, semuanya habis terbakar. Bahkan baju yang dia kenakan saat ini berasal dari pinjaman tetangga. “Saya hanya sempat menyelamatkan diri, suami, anak, dan menantu saya,” ucap Mursiyati. Mursiyati mengisahkan, tetangganya yang lain juga tidak sempat menyelamatkan harta benda.

 

Mursiyati berharap bantuan segera datang. Saksi mata yang lain, Jara (61) mengatakan, kebakaran terjadi karena diduga korsleting di warung nasi padang di lokasi tersebut.. Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 10 Ruukun Warga (RW) 05, Hadi mengatakan, api cepat menyebar karena pemukiman warga semi permanen, yaitu terbuat dari tripleks. Terlebih, petugas pemadam kebakaran (damkar) baru datang sekitar pukul 05.00 WIB.

“Pemadaman juga terkendala karena ada portal yang menghalangi jalan,” tutur Hadi.

 

Hadi menambahkan, korban kebakaran yang terdiri 16 Kepala Keluarga (KK) sudah mendapat bantuan. Bantuan tersebut, lanjut Hadi, berasal dari Palang Merah Indonesia (PMI) berupa mie instan, tikar, selimut, dan kain sarung. Tidak hanya bantuan dari PMI, bantuan juga datang dari swadaya masyarakat.

 

Pantauan /Republika/, api benar-benar menghabiskan pemukiman warga. Beberapa warga tampak sibuk mencari harta benda yang dapat diselamatkan diantara puing-puing. Terlihat di lokasi sekitar kebakaran dipasangi tanda garis polisi. Tampak juga mobil PMI memberikan bantuan beras, pembalut, mie instan, dan kebutuhan yang lain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement