REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR yang membidangi masalah pertanian, Viva Yoga Mauladi, mengaku prihatin carut marutnya pengadaan paket pupuk bersubsidi tahun anggaran 2012 di Kementan. Pengadaan tersebut berjalan lamban sehingga petani terganggu menggarap ladang dan sawahnya.
“Bagaimana program ketahan pangan yang menargetkan untuk 10 juta ton surplus beras bisa terealisasi, jika ditingkat pengadaanya sudah ribut,” tegas Wakil Ketua Fraksi PAN ini, di Jakarta, Rabu (10/10). Program itu dinilainya hanya mimpi yang sulit terwujud jika tidak didukung pengadaan pupuk bersubsidi yang cepat.
Viva Yoga kemudian mendesak kepada Irjen Kementan segera turun kelapangan dan melakukan audit investigasi. Jika perlu, katanya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus ikut di dalamnya.
Jika sampai nanti ditemukan masalah, maka semuanya harus patuh karena sama didepan hukum. Jangan sampai masalah ini merugikan jutaan petani yang menunggu pupuk subsidi. "Kementan harus segera membuat panitia lelang baru, melakukan tender yang lebih transparan dan bersih,” jelas Viva Yoga.
Tidak cukup hanya panitia lelang baru, Pihaknya mendesak Menteri Pertanian, Suswono, segera mengganti para Dirjen di Kementerianya yang tidak memiliki kinerja baik. Menurutnya. jika tak segera dilakukan, hanya membuat jalannya program pemerintah yang sudah disusun menjadi tersendat.
“Daripada dibiarakan kemudian yang dirugikan jutaan petani. Jadi, lebih baik diganti saja. Karena menteri sebagai kuasa pengguna anggaran tidak mungkin mengurusi hal teknis soal tender. Tugas itu sudah didelegasikan pada para Dirjennya,” kata Viva Yoga