Selasa 09 Oct 2012 13:33 WIB

KPK Jangan Sampai 'Dimanfaatkan' Hancurkan Polri

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden berbicara kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Foto: ANTARA/Abror/ss/Spt/12
Presiden berbicara kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tidak terjebak, apalagi sampai dimanfaatkan pihak tertentu yang ingin menghancurkan Polri. Karenanya, KPK dinilai harus punya strategi jitu memberantas korupsi di tubuh Polri.

"Untuk menangkap dan mengusir 'tikus' (koruptor)  dalam tubuh Polri  jangan sampai berpikir apalagi punya skenario membakar lumbung atau rumahnya," kata Wakil Sekretaris PDI Perjuangan, Achmad Basarah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/10).

Basarah menyatakan tidak ada satupun negara di dunia ini yang tidak mempunyai institusi kepolisian. Kritik terhadap Polri harus disikapi secara proporsional oleh KPK. Selama ini masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam tubuh Polri.

Polri, kata Basarah, harus menjadikan dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke KPK sebagai momentum introspeksi institusi.

Kapolri, masih kata Basarah, mesti menyelamatkan institusinya dengan tidak melindungi oknum-oknum Polri yang memiliki masalah hukum. "Kapolri harus berpikir dan bertindak menyelamatkan institusi Polri daripada berpikir menyelamatkan orang per orang di tubuh Polri," papar Basarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement