Senin 08 Oct 2012 23:54 WIB

TAM; Pelaku Mogok Kerja bukan Karyawan TAM

Toyota is going to pour more money to its manufacture in Indonesia.
Foto: Reuters/Mike Blake
Toyota is going to pour more money to its manufacture in Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG--Manajemen PT Toyota Astra Motor menegaskan karyawannya tidak mogok, dan para buruh yang mogok kerja selama beberapa hari terakhir bukan karyawannya, melainkan karyawan perusahaan "vendor" yang menuntut menjadi karyawan PT TAM.

"PT Toyota Astra Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan (sales)" kata Deputi General Manager PT Toyota Astra Motor, Bayu Hariatmoko, di Karawang, Senin.

Ia mengatakan PT Toyota Astra MOtor (TAM) itulah yang menjalin kerja sama dengan dua perusahaan "vendor" masing-masing PT Dinas Gading Mandiri dan PT Kaltim Nusa Etika, untuk mengerjakan aksesoris mobil yang dipesan "cOstumer" melalui 235 dealer dan lima main dealer.

Untuk mengerjakan pemasangan aksesoris mobil, kata dia, dua perusahaan vendor tersebut memanfaatkan lahan yang berlokasi di belakang PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Sedangkan semua karyawan yang bekerja merupakan tanggungjawab perusahaan vendor.

"Toyota tidak ada kaitan langsung dengan karyawan yang melakukan aksi tersebut, karena mereka dibawah kewenangan dua perusahaan tersebut, yang selama ini memanfaatkan lahan milik Toyota," kata dia.

Menurut dia, dengan adanya rencana pengembangan pabrik, seperti tempat makan karyawan dan tempat ibadah, maka pihaknya berencana memindahkan pemasangan aksesoris ke masing-masing dealer dan tidak lagi dipusatkan di pabrik.

Ia menyesalkan adanya aksi yang dilakukan para karyawan mengatasnamakan sebagai karyawan PT TAM. Karena munculnya aksi itu dikarenakan adanya "miss komunikasi". Sebab, masalah nasib karyawan sepenuhnya ada di PT PT Dinar Gading Mandiri dan PT Kaltim Nusa Etika untuk menyalurkan tenaga kerjanya.

"Kita berusaha membantu mencari solusi meskipun bukan kewenangan perusahaan, tetapi kami memiliki kepedulian terhadap mereka," kata dia.

General Manager Human Resources PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, mengatakan, PT TAM tidak pernah melakukan pemutusan sepihak terhadap karyawannya.

Aksi mogok yang dilakukan 150 buruh itu merupakan karyawan dua perusahaan vendor yang bertugas memasang aksesoris mobil yang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT TAM, Zainal Abidin, mengatakan, pihak perusahaan tidak melarang karyawannya untuk memiliki serikat pekerja, karena SPSI di PT TAM sudah ada sejak tahun 2003.

Sedangkan karyawan sendiri saat ini belum di PHK dan masih digaji hingga Desember 2012 dan masih tercatat sebagai karyawan kedua perusahaan vendor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement