REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Djoko Suyanto, telah menggelar pertemuan dengan tiga pimpinan KPK, Yakni Ketua KPK Abraham Samad, dan dua wakilnya, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto, Ahad (7/10) malam. Pertemuan itu dilakukan secara tertutup.
Dari pertemuan itu, ada enam keputusan yang dihasilkan. "Pertama, mereka (KPK dan pimpinan Polri) segera bertemu. Kedua, merumuskan dan merundingkan solusi terbaik agar pemberantasan korupsi harus terus jalan," kata Djoko, Ahad.
Ketiga, kedua institusi itu harus menghindari provokasi-provokasi yang bersifat mengadu domba. Keempat, kedua institusi harus melakukan konferensi pers seusai pertemuan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
"Agar tidak ada selisih paham dan dimanfaatkan orang yang memang ingin mengadu kedua lembaga ini," katanya.
Kelima, kedua lembaga hukum itu agar tetap berpedoman bahwa KPK dan Polri serta kejaksaan diperkuat dan tidak dilemahkan dalam upaya pemberantasan korupsi. Keenam, agar lebih diintensifkan komunikasi antar pimpinan institusi ini untuk menghindari dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sementara itu, pemerintah mengharapkan pertemuan pimpinan lembaga hukum itu bisa dilakukan pada Senin (8/10), karena setelah itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memberikan keterangan sekaligus mengambil-alih upaya penyelesaian kisruh kedua lembaga itu.
Sejak KPK mengintensifkan penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM, hubungan KPK dan Polri sedikit renggang. Ketegangan hubungan KPK-Polri semakin meruncing setelah pada Jumat (5/10) malam sejumlah anggota Polda Bengkulu mendatangi Gedung KPK untuk menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan.