REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kawanan perampok bersenjata api yang menggasak habis harta di sebuah rumah elit di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada akhir bulan lalu diduga direncanakan secara matang.
Salah satu pelaku yang berhasil diringkus berinisial YH bahkan sampai menikahi siri pembantu rumah tangga di rumah tersebut, SL, demi mendapatkan informasi mengenai lokasi sasaran.
"Dari SL, pelaku mengetahui seluruh informasi seputar harta di rumah tersebut," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Hermanto kepada wartawan, Ahad (7/10).
Menurut Toni, YH sudah menikahi SL sejak enam bulan lalu. Dalam rentang itu informasi detail tentang situasi dan kondisi rumah dikumpulkan YH untuk mematangkan rencana perampokan, yang kemudian dilancarkan pada Ahad (23/9).
Melalui penyelidikan terhadap saksi dan barang bukti yang diperoleh di lokasi, polisi berhasil mengungkap kasus perampokan tersebut pada Rabu (3/10).
Enam tersangka, termasuk YH, MGWA, AN, SM, GB, dan AG berhasil dicokok secara terpisah. Menurut keterangan sementara, tersangka GB diketahui seorang anggota TNI aktif. Sedangkan AG merupakan mantan anggota tentara.
Toni berkata masih ada enam pelaku yang tengah diburu terkait aksi perampokan rumah mewah di bilangan Menteng, Jakarta Pusat tersebut, "Kami masih memburunya," ujar dia.
Terkait adanya dugaan mengenai peran serta SL dalam perampokan tersebut, polisi, kata Toni, masih melakukan pengembangan.
Polisi, kata Toni, saat ini telah mengamankan barang bukti berupa dua buah senjata api jenis FN dengan 73 butir peluru, uang tunai Rp 127,3 juta dan 2.600 dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu diamankan juga puluhan anting dan kalung emas putih, dua buah mobil, dua buah sepeda motor, serta satu buah brankas berwarna hitam ukuran 100x50 sentimeter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika