Sabtu 06 Oct 2012 02:40 WIB

Tol Cipularang KM 90-100 'Langganan' Kecelakaan

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad
Alat derek milk PJR dan Jasa Marga Tol Cipularang mengevakuasi mobil yang terlibat kecelakaan beruntung di Tol Cipulang kilometer 91. Tabrakan beruntun tersebut terjadi pada Jumat (5/10) sekitar pukul 19.31
Foto: REPUBLIKA/LINGGA PREMESTI
Alat derek milk PJR dan Jasa Marga Tol Cipularang mengevakuasi mobil yang terlibat kecelakaan beruntung di Tol Cipulang kilometer 91. Tabrakan beruntun tersebut terjadi pada Jumat (5/10) sekitar pukul 19.31

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tol Cipularang KM 90-100 masih dianggap ruas yang rawan kecelakaan. Sebelumnya, pada 19 Juni 2012, sebelas mobil terlibat tabrakan di KM 91 Tol Cipularang. Kecelakaan ini dikarenakan bus Arimbi yang menabrak mobil boks yang ada di depannya.

Belum lama, truk pengangkut pasir ringsek setelah menabrak bagian belakang truk pasir lainnya di Jalan Tol Cipularang kilometer 70, kawasan Bungursari, Purwakarta.

Adapun pada Jumat siang (5/10), sebuah bus penumpang Gapuraning Rahayu mengalami kecelakaan di ruas Tol Cipularang arah Jakarta. Bus menabrak pagar pembatas jalan di KM 97. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Sementara Jumat malam (5/10), tabrakan beruntun kembali terjadi. Tabrakan melibatkan lebih dari tujuh kendaraan yakni di antaranya dua pick up, dua mobil minibus, dua mobil kontainer, dan satu bus PO Arimbi.

Menurut penuturan warga, Arifin, sudah sekitar 25 kecelakaan terjadi selama bulan ini. "Di sini memang rawan kecelakaan," katanya kepada Republika, Jumat (5/10) malam.

Kecelakaan diduga karena kurangnya antisipasi pengemudi saat berkendara seperti memaksakan diri mengemudi saat mengantuk dan tidak memeriksa kendaraannya sebelum bepergian. Pengemudi juga tidak mengetahui kondisi jalan yang belok dan menurun di jalan tol tersebut.

Sebelumnya, Kepala Induk PJR Tol Cipularang Kompol Kunto meminta para pengemudi menjaga jarak aman agar tidak terjadi kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement