Jumat 05 Oct 2012 17:31 WIB

Hah, Jumhur Hidayat Masuk Lima Tokoh Layak Jadi Cawapres

Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat
Foto: Antara
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menyebut lima nama tokoh muda yang pantas jadi calon Wakil Presiden 2014.

Syahganda di Jakarta, Jumat (5/10), menyebutkan kelima tokoh muda yang pantas menjadi Cawapres untuk Pemilu 2014 adalah Wakil Ketua MPR

Hajriyanto Y Thohari, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik Puan Maharani.

"Mereka memiliki kepantasan yang memadai baik pengalaman berkiprah, kadar intelektual, pengakuan publik di tingkat nasional, semangat nasionalisme, dan merupakan elemen muda yang berorientasi pada agenda pemberdayaan rakyat kecil," katanya.

Kelima tokoh muda itu, katanya, bersentuhan dengan akar dukungan masyarakat maupun jaringan pergerakan kepemudaan di tanah air termasuk dapat berkomunikasi dalam percaturan global untuk turut membangun kehormatan Indonesia di tataran internasional.

Ia berharap mereka dapat dipertimbangkan dalam mekanisme penjaringan kepemimpinan nasional oleh berbagai partai politik sehingga dapat melengkapi kekuatan para calon presiden yang sejauh ini mulai dimunculkan nama-namanya.

"Sebab, keniscayaan orang muda untuk tampil dalam bagian kepemimpinan bangsa memang sudah waktunya, agar berikutnya pada Pemilu 2019 terjadi regenerasi kepada kaum muda secara penuh," ujarnya.

Syahganda menegaskan jika elemen muda tidak diikutsertakan dalam perjalanan kepemimpinan nasional, hal itu dapat melahirkan pengurungan sejarah terhadap orang muda yang kini juga banyak diagendakan oleh bangsa-bangsa lain, di antaranya meliputi negara maju yang mengedepankan proses perkembangan demokrasi.

"Lebih dari itu, keberadaan elemen muda potensial akan menjadi terbenam dalam kurun sejarah perjalanan bangsa ke depan, bila tak didorong untuk menjadi pemimpin," katanya.

Menurut dia, dengan berkiblat pada pengagendaan orang muda, kemajuan bangsa berikut langkah menumbuhkan kesejahteraan rakyat dapat dilakukan lebih sempurna sekaligus terakselerasi dalam kesatupaduan yang utuh.

Oleh karena itu, upaya memuluskan alih generasi harus segera dimulai oleh tanggung jawab elit parpol dan unsur kepemimpinan lain di Indonesia, dengan menghadirkan figur muda masuk sebagai pasangan capres yang akan berlaga di ajang pilpres mendatang, katanya.

Kehadiran kaum muda dalam memperkuat aspek kepemimpinan bangsa, katanya, boleh jadi tidak harus terpaku berdasarkan jumlah yang telah disebutkan, mengingat lapisan muda cukup tersebar di basis kebangsaan lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement