Rabu 03 Oct 2012 23:58 WIB

Penjarahan Minyak Mentah Merambah Sumsel

Rep: Maspril Aries/ Red: Dewi Mardiani
Minyak mentah
Minyak mentah

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepala BP Migas Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel), Setia Budi, menjelaskan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan aparat keamanan. Hal ini dilakukan karena banyaknya gangguan keamanan penjarahan minyak mentah atau illegal tapping

Data BP Migas menyebutkan, tahun ini telah terjadi gangguan keamanan, di antaranya di Kabupaten Musi Banyu Asin (Muba) sebanyak 361 kejadian, banyuasin 88 kejadian Palembang 41 kejadian, Kabupaten Muara Enim 31 peristiwa Prabumulih 30 gangguan, Kabupaten Ogan Ilir 6 gangguan dan Kabupaten Muaro Jambi 16 kejadian.

‘’Sampai dengan September telah terjadi gangguan sebanyak 631 kali dengan total loss 238.956 barrel,’’ paparnya, Rabu (3/10). 

Selain itu, tambahnya, illegal tapping juga menyebabkan berhentinya pemompaan sebanyak 84 kali/327 jam, pencemaran lingkungan hutan, sungai, lahan pertanian dan sumur warga 9 kasus pada tahun ini, kemudian kebakaran hutan, rumah warga, rumah makan 12 kasus.

Kejadian terakhir adalah ledakan yang terjadi di jalur pipa distribusi Pertagas Km 219 Kecamatan Bayunglencir, Kabupaten Muba. Ledakan bearwal dari upaya para penjarah minyak mentah dan hasil jarahannya ditampung di kolam-kolam melalui pipa paralon. Di tempat itulah ledakan terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement