Selasa 02 Oct 2012 20:48 WIB

Antisipasi Teroris, Umat Islam Diminta Bersatu

Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert
Foto: ANTARA
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Riau, Prof Defri Karya mengatakan, ummat Islam harus kuat dan bersatu untuk mengantisipasi adanya teroris.

"Sekarang ini ada kelompok tertentu yang ingin melemahkan Islam sehingga umatnya harus bersatu," kata dia saat berbicara dalam pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam di Palembang, Selasa (2/10).

Pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam ke-13 di Palembang antara lain diikuti utusan Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam dan tuan rumah Indonesia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, bahkan ada kelempok tertentu yang ingin menyatakan Islam itu radikal. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut Islam harus kuat dan bersatu.

Bahkan, kata dia, bila perlu ada model tersendiri bahwa Islam tidak terkait sama sekali dengan teroris. Jadi tunjukan Islam sebenarnya, sehingga tuduhan Islam identik dengan radikalisme dan teroris tersebut tidak ada sama sekali.

Sebelumnya Rektor IAIN Raden Fatah Palembang Prof Aflatun Muchtar mengatakan, sekarang ini Islam identik dengan radikalisme dan teroris. Oleh karena itu melalui pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam di Palembang ini diharapkan Islam semakin kuat. Pertemuan itu dibuka langsung Presiden Dunia Melayu Dunia Islam Datuk Seri Haji Mohd Ali Bin Mohd Rustam dan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement